Senin, 02 Desember 2013

Mengenal Lebih Banyak Jenis Perkutut

Bebera jenis perkutut di farm kami.
Burung perkutut atau (Geopelia Striata) sebenarnya merupakan burung endemik di wilayah Indonesia dan diantaranya banyak ditemukan di hutan-hutan dataran rendah. Burung perkutut merupakan burung yang masih masuk dalam suku Columbidae, burung ini memiliki banyak kerabat dekat seperti peragam dan punai yang tersebar luas di seluruh dunia. Namun, khusus jenis perkutut penyebarannya hanya terbatas dari semenanjung Malaya sampai Australia.


Penghobi perkutut di indonesia membedakan perkutut sesuai dengan daerah asalnya, misal perkutut Sumatera, Perkutut Jawa, Perkutut Bali, dan Perkutut Nusa Tenggara. Khusus di Jawa, perkutut masih dibedakan secara spesifik menurut wilayah masing-masing. Beberapa daerah yang terkenal penghasil perkutut berkualitas, adalah perkutut pajajaran, perkutut mataram, perkutut majapahit, perkutut tuban, dan perkutut madura.

Dahulu kala, di Jawa, perkutut banyak dijumpai di daerah bersemak terbuka yang kering atau di pinggiran hutan yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. Bahkan dulu, perkutut kerap masuk ke pekarangan warga dan mencari makan di sawah dan ladang warga. Beberapa perkutut, bahkan ditemukan sedang makan dan minum secara bersamaan pada sumber air.

Burung perkutut memiliki sifat yang cenderung jinak, di alam liar perkutut bisa didekati dalam jarak yang cukup dekat. Bila merasa terancam, burung akan terbang dengan cepat dan berhenti di dahan pohon yang berjarak dekat dengan kita, dan akan mengawasi kita. Sifat yang cenderung jinak, inilah yang kerap menjadi nilai plus burung ini untuk dipelihara.

Berbeda dengan di tempat penangkaran atau di farm, alam burung perkutut hanya bertelur dua sampai tiga kali dalam setahun.  Biasanya burung perkutut berproduksi antara bulan Januari hingga September. Di alam liar, musim biak burung ditandai dengan pembuatan sarang oleh sepasang perkutut yang sedang birahi yang selalu mengeluarkan bunyi “Wuuurrr…. Wuuurrrr”.

Selang beberapa hari setelah sarang burung perkutut jadi, perkutut betina akan bertelur sebanyak dua kali. 
Telur ini berwarna putih dengan bentuk oval. Telur akan dierami secara bergantian oleh kedua induk selama kurang lebih dua minggu, setelah itu telur menetas. Anak perkutut yang baru menetas berwarna merah, tidak memiliki bulu, dan matanya masih tertutup. Pada kondisi ini, anakan masih memerlukan kehangatan sang induk. Anakan perkutut ini akan dierami selama bulu-bulu tumbuh di tubuh sang anak, selama kurang lebih dua minggu.

Anakan perkutut yang baru menetas.

Anakan perkutut yang baru menetas biasanya akan diberi semacam susu yang dihasilkan oleh tembolok sang induk betina. Proses penyusuan ini berjalan sesuai dengan naluri alamiah burung. Anak yang belum bisa melihat tersebut menyentuh-nyentuhkan paruhnya ke arah mulut induknya. Setelah mengena, anakan tersebut akan memasukkan kepalanya di tenggorokan induknya. Proses inilah yang dinamakan menyusu. Bersamaan masuknya kepala si anak ke tenggorokan induk, si induk akan memuntahkan isi tembolok yang berupa cairan dan langsung masuk ke mulut si anak. Proses penyusuan ini biasanya berlangsung sampai si anak keluar bulu atau sudah bisa terbang.

Perkutut tangkapan hutan yang telah lama dipelihara orang lazim disebut perkutut lokal. Perkutut tersebut biasanya sudah pandai manggung, tetapi sayang sulit diternak. Kendalanya perkutut lokal sangat lamban atau tidak mudah berkembang biak. Upaya menyilangkan induk jantan perkutut lokal dengan induk betina perkutut Bangkok juga lambat atau tidak selancar perkutut Bangkok murni. Akhirnya banyak yang memilih indukan jantan maupun betina perkutut Bangkok murni karena lebih efektif .

Perkutut-perkutut lokal tersebut sebenarnya dalam hal suara tidak terlalu berbeda jauh walaupun masing-masing mempunyai ciri khas. Perkutut dari satu daerah mempunyai perbedaan dengan perkutut dari daerah lain, tetapi perbedaannya tidak begitu mencolok. Bahkan, dalam hal ukuran atau berat badan hampir tidak berbeda. Perkutut tergolong dalam kelompok burung kecil (betina 19-21 cm dan jantan 20-24 cm) dengan berat antara 60-70 gram.

Warna tubuh didominasi dengan warna cokelat dengan ekor agak panjang. Warna pada bagian kepala abu-abu dengan bagian belakang kecokelatan. Leher dan bagian sisinya bergaris halus. Bagian punggung berwarna cokelat dengan tepi-tepi bulu berwarna hitam. Bulu sisi terluar pada ekor berwarna agak kehitaman dan pada bagian ujungnya putih.

Iris (selaput pelangi mata) abu-abu agak kebiruan, paruh abu-abu, dan kaki merah jambu. Warna lain yang menjadi ciri khas perkutut adalah bulu pada punggung sayap, sisi leher, dada, dan bagian sisi badan berwarna cokelat agak keabu-abuan.

Sabtu, 30 November 2013

Primbon Kutut



Beberapa hal dasar yang wajib diketahui pecinta burung perkutut adalah tanda-tanda yang ada dalam perkutut yang dimiliki. Apakah tanda tersebut positif atau justru negative. Berikut ini merupakan makna katuranggan atau primbon dari perkutut


  • PERKUTUT SONGGO RATU: perkutut ini dipercaya sebagai titisan seorang putra Raja Bali di zaman Majapahit yang dikejar-kejar musuhnya dan melarikan diri sampai ke Desa Tutul di Blambangan, Banyuwangi dan mati terbunuh, kemudian berubah menjadi Perkutut yang diberi nama Perkutut Songgo Ratu.. Perkutut ini berciri khas di kepalanya ada jambul semacam mahkota berwarna putih. Sifatnya juga seperti ningrat yang tidak suka berkeliaran, hidupnya hanya di tempat yang sepi seperti didalam goa atau di pekuburan. Perkutut ini kuat menahan lapar dan haus sampai beberapa hari, tidurnya selalu ditempat yang paling tinggi dibanding perkutut lainnya. Mempunyai wibawa yang sangat besar, shingga perkutut yang berada didekatnya tidak akan berani bersuara/bunyi. Ciri-ciri fisiknya yang lain adalah, kaki dan paruhnya berwarna hitam. Bulunya agak kehitam-hitaman. Perkutut yang mempunyai yoni yang besar, biasanya jarang berbunyi dan suaranya relatif juga kecil, demikian pula perkutut yang satu ini. Perkutut ini bisa untuk menolak santet/ilmu hitam, melancarkan rezeki dan mempunyai kewibawaan yang tinggi bagi pemiliknya. 
  •  PERKUTUT LURAH: dilihat dari corak warna perkutut, sepintas dapat dilihat persamaan tersamar dengan ular, dimana keduanya mempunyai lurik yang hampir sama. Perkutut mempunyai bulu dada yang warnanya lebih terang, bahkan keputih-putihan, begitu juga dengan ular. Perkutut Lurah ini tinggal dihutan makannya disuapi atau dibawakan makanan oleh perkutut yang lain yang menjadi anak buahnya. Biasanya perkutut ini dipelihara oleh atasan atau pemimpin yang mempunyai kedudukan, karena perkutut ini mempunyai yoni kewibawaan yang luar biasa dan mendatangkan rezeki yang berlimpah. 
  •  PERKUTUT PUTIH: perkutut ini merupakan primadona yang banyak dikejar-kejar orang, sebab selain sangat langka, perkutut putih ini diyakini bisa mendatangkan kekayaan bagi si pemilik atau si pemeliharanya. Warna bulunya seluruhnya putih, matanya merah, paruh kelabu kemerahan, kaki merah bergaris-garis hitam dan kuku berwarna putih. Perkutut ini biasanya dahulu hanya dimiliki oleh para Raja atau pemimpin. Perkutut ini juga diyakini dari hasil perkawinan In breed yaitu antar saudara sekandung yang berlangsung beberapa generasi sekitar 5 sampai 10 tahun lamanya. Jadi perkutut putih belum tentu anak-anaknya adalah putih, tetapi perkutut biasa yang membawa darah putih pada suatu ketika akan mempunyai keturunan berbulu putih. Konon karena langkanya biasanya sebelum dimiliki seseorang, perkutut putih datang lewat mimpi dengan rupa orang yang sudah tua, berambut serta berjenggot putih. 
  •  PERKUTUT HITAM ATAU KOL BUNTET: seluruh bulunya hitam legam yang dianggap rajanya perkutut, kalau dipelihara akan memberikan keberuntungan. 
  •  Di samping itu masih ada beberapa jenis perkutut Katuranggan antara lain ; Perkutut berekor 15 lembar ( Pendawa Mijil ), Perkutut berwarna tepung tumpeng atau disebut juga Perkutut Daring Kebak/Tembus, Perkutut Udan Emas, Perkutut bermata merah dan kuning ( Mercu Jiwa ), Perkutut Rondo Semoyo, dll. yang kesemuanya mempunyai yoni sendiri-sendiri antara lain untuk nolak santet dan ketenteraman keluarga ( Tepung Tumpeng ), untuk kewibawaan ( Pendawa Mijil dan Mercu Jiwa yang kewibawaannya besar ), kelancaran berdagang ( Rondo Semoyo ). Jadi dapat dibayangkan jika kita mempunyai seekor perkutut berwarna Tepung Tumpeng, matanya merah atau kuning dan ekornya berjumlah 15 lembar, maka jelas dan pasti perkutut ini adalah perkutut bagus dan langka serta mahal harganya..

Perkutut, Sebuah Maha Tanda dari Sang Gaib


Bagi sebagaian orang, khususnya masyarakat Jawa, kukilo atau burung menjadi pelengkap sah mahzab dalam menjadi manusia yang genap. Kukilo wajib hadir menyusul setelah Wismo (tempat tinggal), Wanito (istri), Turonggo (kendaraan), Curigo (ilmu atau pusaka), dan Kukilo. Diantara kukilo atau burung pelihraan yang disukai masyarakat Jawa terdapat  burung perkutut. 

Namun, ketika berbicara perkutut dalam masyarakat Jawa dimana perkutut tersebut menyimpan energi yoni, sebuah energi positif dalam mensuport hal-hal gaib basi si empunya. Dan, memang bukan sebuah rahasia lagi jika perkutut sebagai burung peliharaan disukai banyak orang, karena beberapa kalangan ini menilai memiliki atau memilihara perkutut mampu mendatangkan keberkahan, serta kesuksesan. Meski ini diluar nalar, tapi pengetahuan ini telah hadir sejak nenek moyang kita dan terus turun temurun hingga sekarang.

Tak hanya suara yang bagus dan menawan yang mempengaruhi harga si Perkutut, tapi bentuk tubuh dan warna bulu juga memiliki peran besar dalam melambungkan harga perkutut. Satu hal lagi, kapan waktu perkutut berbunyi juga menjadi pengaruh besar dalam harga. Tapi ingat, ada hal-hal yang bisa menjadi semacam keharusan jika ingin membeli perkutut. Dalam membeli perkutut, tidak boleh menawar lebih dari satu kali, kalau perlu jangan ditawar namun langsung dibayar. Percaya gak percaya, hal ini mampu mempengaruhi kondisi perkutut pada hari berikutnya, ketika berada di tempat kita. Anda juga tidak boleh berpura-pura menawar jika tidak berminat terhadap perkutut. Memang ada peraturan-peraturan yang tidak tertulis mengenai jual beli perkutut katuranggan, karenya jika ingin membeli perkutut untuk peliharaan Anda, maka alangkah lebih baik jika Anda mengajak teman atau saudara yang mengerti betul tentang perkutut.
Kata Katuranggan sebagai tanda sendiri, awalnya berasal dari kata turangga yang artinya kuda. Namun, dapat berasal dari kata katur dan angga. Katur berarti menyampaikan, dan angga berarti badan. Jadi katuranggan adalah pengetahuan yang menyampaikan pengertian tentang bentuk-bentuk badan. Dalam bahasa Belanda, istilah katuranggan dikenal dengan sebutan exterieur (bentuk lahiriah, bagian badan yang tampak dari luar).

Bagi penghobi burung perkutut, katuranggan memegang peranan penting selain bunyi suara dalam burung perkutut, untuk memiliki perkutut untuk anggungan maupun untuk bakalan. Dengan berpegangan lewat pengetahuan katuranggan, orang dapat meramalkan prestasi suara perkutut nantinya. Sehingga ia dapat menimbang, perkutut mana yang pantas dipelihara lebih lanjut dan bisa diharpkan keluar suara emasnya, dan mana yang tidak.

Menurut Purbasasmita yang merupakan seorang empu perkutut dan pengrajin perak di wilayah Kotagede, Yogyakarta, terdapat bagian bentuk badan yang bisa diamati untuk menentukan mutu perkutut, diantaranya yang penting:


  1.      Bentuk kepala dari samping, dan
  2.       Bentuk paruh, badan, dan ekor.


    1.  Bentuk kepala dari samping





  • Perkutut yang bentuk kepalnya NJAMBE NOM (seperti buah jambe atau pinang yang masih muda) diperkirakan mutu suaranya bisa ngepol (maksimal) dan keindahan suaranya itu bisa terus bertahan sampai burung berusia tua.
  • Burung perkutut yang bentuk kepalanya MBETON NONGKO (seperti biji nangka), diperkirakan bunyi suaranya bisa bertahan sampai tua, akan tetapi keindahannya tidak akan dapat mencapai maksimal.
  • Burung perkutut yang bentuk kepalanya NGGOBOG (bundar seperti unag logam) diperkirakan mutu suaranya akan terus meningkat sampai pada usia tengahan atau 3 rambahan (sekitar 24 tahun, karena per rambahan 8 tahun), kemudian akan menurun sesuai dengan umurnya.
  • Burung perkutut yang bentuk kepalanya MBUNGKUL BAWANG (seperti bungkul atau siung umbi bawang putih), diperkirakan mutu suaranya tidak menentu, kadang kadang dapat baik dan mengejutkan, tetapi juga mlempem, tidak ada kemajuan.
  • Burung perkutut yang bentuk kepalanya NAKIR KUWALIK (takir terbalik, takir adalah tempat makanan/sesaji terbuat dari daun pisang berbentuk segi empat), sulit diharapkan suara baiknya.

    2.  Bentuk Paruh, Badan, dan Ekor





  • Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruh NGEPEL (seperti buah kepel/burahol), bentuk badan TUNTUT GEDANG (seperti kuncup bunga pisang) dan bentuk ekor MERUNCING dengan warna garis-garis bulu yang jelas: burung itu bisa diharapkan suara tengahnya (ketek) terdengar jelas dan baik.
  • Bentuk paruh NGGABAH (seperti gabah atau butiran padi), badan NONGKO SAGLUNDUNG (seperti buah nangka) dan ekornya panjang dengan garis-garis bulu yang jelas tapi tumpul, diperkirakan suara tengahnya agak baik.
  • Bentuk paruh MAPAH GEDANG (seperti pelepah pisang), bentuk tubuhnya MBLULUK (seperti pentil atau buah kelapa yang masih muda) dan bentuk ekornya pendek meruncing, diperkirakan suara tengahnya cukup baik.
  • Bentuk paruh NGLOMBOK GEDE (seperti cabai besar), tubuhnya NJAGUNG NGLOBOT (buah jagung yang belum dikupas kulitnya), bentuk ekornya panjang tetapi kurang meruncing (sehingga bulu bertumpuk dan garis garis warnya kurang jelas), diperkirakan suara tengahnya kurang baik.
  • Bentuk paruh NGLOMBOK RAWIT (seperti cabai rawit), tubuhnya WUNGKUL GERANG (seperti batu asahan pisau yang sudah aus bagian tengahnya) dan bentuk ekornya mekar seperti kisas, diperkirakan suara tengahnya kurang sekali, akan tetapi dapat tebal bunyinya.
Dari beberapa literatur jawa ada beberapa jenis perkutut yang membawa berkah kepada pemiliknya, bahkan ada pula yang bikin sial bagi pemeliharanya. Oleh karenanya jangan sembarangan jika Anda ingin memelihara burung ini, sebaiknya simak katuranggan dibawah ini :

  • KUKU JARI KEDUANYA DAN IBU JARI KEDUANYA BERWARNA PUTIH NAMANYA: Srimangepel, cocok jadi peliharaan petani karena dipercaya rejeki dari pertaniannya akan melimpah
  •  PARUH DAN KAKINYA AGAK HITAM, namanya: Wisnuwicitra , yang memelihara , akan rahayu, selamat dari berbagai cobaan.
  • PARUH DAN KAKINYA PUTIH , namanya Kusumawecitra, yang memelihara akan banyak rejeki dan gampang mencari hubungan kerja.
  •  JUMLAH BULU EKORNYA 15 , namanya: Pandawamijil, yang memelihara akan jadi orang terhormat, punya pangkat.
  •  MATANYA MERAH BERSINAR BERGOYANG: Purnama sidi ,yang memelihara disenangi banyak orang, gampang bergaul.
  • SELURUH TUBUHNYA BERWARNA PUTIH, yang memelihara pasti jadi ketua ( kepala desa , camat, bupati , dll.)
  • JIKA PAGI BERBUNYI BERSAMAAN DENGAN TERBITNYA MATAHARI, namanya : Gedong menga, yang memelihara banyak memperoleh rezeki, dan punya emas dan perak yang banyak.
  • WARNANYA AGAK KUNING DAN WARNA SEPERTI KALUNG DI LEHER, namanya : Udan mas, baik, di pemelihara akan mendapat apa yang diinginkan dan memperoleh keselamatan, rejekinya lancar terus.
  • MATANYA KUNING, bersinar. namanya : Mercujiwa, yang memelihara disenangi orang, mendatangkan rejeki, dan gampang mencari pekerjaan.

Jadi, tak ada salahnya melengkapi kehidupan kita dengan burung perkutut yang memberi tanda serta yoni yang positif. Tentukan pilihan, mantapkan hati dan jiwa, pilih perkutut yang menurut Anda memberi aura positif dalam kehidupan Anda.

Sumber:
Sarwono, B; PERKUTUT; Jakarta: Penebar Swadaya, 2000
Info-perkutut.com